Halaman

me

me

Minggu, 23 November 2014

Kala itu

Masih teringat saat itu...
Saat dimana seorang gadis tenggelam dengan "Rindu" yang membuncah..
saat itupun dia memiliki sebuah keinginan, hanya satu saja..
Bukan untuk melihat dia sang pangeran, tapi untuk memahami tempat yang dia cintai sekarang..
Bukan untuk melihat senyum arogan nya, tapi untuk mempelajari hati sang pujaan..
Bukan untuk memiliki, tapi untuk melihat apakah sang pangeran baik-baik saja..
Tapi memang gadis itu sangat tidak beruntung.. karena kala itu jarak lah yang menang dari rindu..
Kala itu..
Dia menyimpan keinginan terdalamnya.. hanya menyimpan saja..
Satu hal yang dia yakini, bahwa semua yang terjadi adil..
Bahwa karma dan berkah itu masih ada..
Bahwa semua yang dia jalani adalah skenario diatas kanvas putih..
yang kuasnya digerakkan oleh dia sendiri dan takdir dari Sang Kuasa..
Kala itu dia menangis..
Kala itu ketika semua bisa melihat keindahan tapi dia tidak bisa... dia menangis
Tapi Sang Kuasa menyeka air mata sang gadis..
Sang gadis diberi gaun indah, kereta kencana dan tak lupa sepatu kaca..
Kurang dari dua kali sang surya tenggelam,
Sang gadis bisa berada dalam satu pesta dengan pangeran..
Tapi harus diingat, bahwa sang gadis datang tidak untuk berdansa..
Tapi hanya untuk mempelajari lingkungan dan melihat sang pangeran..
Hanya untuk melihat keadaan sang pujaan..
Setelah itu kembali ke dunia nyata, semua akan berjalan maju dan dewasa..
itulah kenapa takdir membawanya ke pesta..
Agar baik dia bisa terus hidup untuk sekarang..
Itulah hal yang gadis minta kepada Sang Kuasa dulu...



2 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Benarkah?? benarkah malam yang ku lalui "Kala itu"
    Bukan untuk melihat dia sang pangeran, tapi untuk memahami tempat yang dia cintai sekarang..
    Bukan untuk melihat senyum arogan nya, tapi untuk mempelajari hati sang pujaan..
    Bukan untuk memiliki, tapi untuk melihat apakah sang pangeran baik-baik saja..

    Bisakah aku mempercayai bahwa ini adalah makna dari pertemuan itu?

    BalasHapus